SELAMAT DATANG DI BLOGGER FATHUR TAUFIK S.Pd.I SEMOGA BLOGGER INI BISA BERMANFAAT BAGI TEMAN-TEMAN SENASIB SEPERJUANGAN

Minggu, 16 September 2012

Materi Pendidikan Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

        Belajar mengajar terutama dalam Pendidikan Agama Islam  adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Adapun interaksi yang bernilai edukatif tersebut terjadi dikarenakan kegiatan mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Segala sesuatu tersebut antara lain menyangkut metode pembelajaran yang digunakan, sumber pembelajaran, pendekatan, media/alat pembelajaran, sarana dan prasarana, evaluasi dan lain-lain. Dikatakan bahwa, “Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan”.[1] Dikatakan juga bahwa, “Sumber–sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada : 1. buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan mata ajaran tertentu, 2. pribadi guru sendiri yang pada dasarnya merupakan sumber tak tertulis dan sangat penting serta sangat kaya dan luas, yang perlu dimanfaatkan secara maksimal, 3.  sumber masyarakat.[2]  Dikatakan juga bahwa, “Pendekatan merupakan pandangan falsafi terhadap subject-matter yang harus diajarkan, yang urutan selanjutnya melahirkan metodemengajar, dan dalam pelaksanaannya dijabarkan dalam bentuk teknik penyajian bahan pelajaran”.[3] Dikatakan juga bahwa, “Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar”.[4] Dikatakan juga bahwa, “Pendidikan Islam memerlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sebagai upaya pertanggung jawaban pada masyarakat muslim.[5] Dikatakan juga bahwa, “Evaluasi dalam Pendidikan Islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologi dan spiritual-religius, karena manusia hasil pendidikan Islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius melainkan juga berilmu dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya.[6]
            Namun, meskipun begitu pentingnya segala sesuatu tersebut di atas bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai para pendidik dan lembaga pendidikan yang kurang mementingkan hal-hal tersebut. Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang kurang/tidak mempergunakan metode pembelajaran, sumber pembelajaran, pendekatan, media/alat pembelajaran, sarana dan prasarana dan  evaluasi___contoh dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam___sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, guru kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu, siswa tidak betah belajar karena sarana dan prasarana kurang mendukung dan lain-lain. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya keperdulian dalam pendidikan /pengajaran. 
            Kurangnya keperdulian dalam pendidikan/pengajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor  di antaranya : minimnya pengetahuan tentang pentingnya komponen-komponen pendidikan , sulitnya mendapatkan komponen-komponen yang diinginkan, keterbatasan dana dari lembaga pendidikan , pribadi guru yang kurang berminat dan kemampuan dalam menggunakan komponen-komponen pendidikan dan situasi yang kurang mendukung. Dan dari realitas tersebut di atas dapat diambil suatu pertanyaan, “Apakah metode pembelajaran itu?”, sumber pembelajaran itu?”, pendekatan itu?”, media/alat pembelajaran itu?”, sarana dan prasarana itu?” dan  evaluasi_ itu?”. Realitas ini sangat penting untuk dibahas dalam makalah ini.
            Untuk itu makalah ini ditulis untuk mengungkap masalah-masalah tersebut. Banyak masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan keperdulian terhadap pendidikan. Dugaan sementara dari masalah di atas adalah karena minimnya pengetahuan tentang pentingnya komponen-komponen dalam pendidikan .Dikatakan bahwa, “Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan evaluasi”.[7] Dikatakan juga bahwa, “Proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran menggunakan media”.[8] Dikatakan juga bahwa, “Media sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.[9]
            Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka makalah ini kami beri judul “Materi Pendidikan Agama Islam (PAI)”.
B.   Rumusan Masalah
            Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1.      Apa pengertian metode pembelajaran itu
2.      Apa pengertian sumber pembelajaran itu?
3.      Apa saja pendekatan dalam pembelajaran PAI itu?
4.      Apa pengertian media/alat pembelajaran itu?
5.      Apa pengertian sarana dan prasarana itu ?
6.      Apa pengertian evaluasi itu?
7.      Berikan contoh data di lapangan mengenai pembelajaran PAI !
C.  Tujuan Penulisan 
            Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui :
1.    Pengertian metode pembelajaran
2.    Pengertian sumber pembelajaran itu?
3.    Macam-macam pendekatan dalam pembelajaran PAI
4.    Pengertian media/alat pembelajaran
5.    Pengertian sarana dan prasarana
6.    Pengertian evaluasi
7.    Contoh data di lapangan mengenai pembelajaran PAI

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Metode Pembelajaran PAI [10]
              Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.[11] Dengan kata lain, tanpa metode , suatu materi pelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar-mengajar menuju tujuan pendidikan .[12]
              Adapun macam-macam metode dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya : 
1. Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Latihan, Metode Demonstrasi Dan Eksperimen, Metode Pemberian Tugas (Resitasi), Metode Karya Wisata, Metode Kerja Kelompok, Metode Tim Guru (Team Teaching), Metode Sosio Drama Dan Bermain Peran[13],
2.    Metode Mutual Education, Metode Bercerita, Metode Bimbingan Dan Penyuluhan, Metode Pemberian Contoh/Teladan, Metode Targhib Dan Tarhib, Metode Taubat Dan Ampunan[14],
3.  Metode Wetonan Atau Bandongan, Metode Sorogan, Metode Hafalan (Tahfidz), Metode Diskusi (Musyawarah/Munazharah/Mudzakarah/Bahtsul Masail), Sistem Majlis Taklim (Musyawarah/Munadzarah)[15]
4.  Metode Hiwar (Percakapan) Qur’ani Dan Nabawi, Metode Kisah Qur’ani Dan Nabawi, Metode Pembiasaan/Pengalaman, Metode Ibrah Dan Mauidzoh, Metode Amtsal/Perumpamaan, Metode Imlak, Metode Pemahaman.[16]
5.      Metode Pemecahan Masalah, Metode Pepujian, Metode Wirid.[17]
6.      Metode Hukuman Dan Ganjaran[18] dan lain-lain.[19]
            Semua metode tersebut sebenarnya sudah terkandung dalam metode mengajar dalam Al-Qur’an  yang ditempuh melalui tiga cara yaitu : (1). al hikmah, (2).al mauidzhoh hasanah, (3).mujadalah bi allati hiya ahsan[20]

B.  Sumber Pembelajaran PAI    
            Yang dimaksud dengan sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian,  sumber belajar itu merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi pelajar. Sumber belajar banyak sekali terdapat di mana-mana,di sekolah, di halaman, di pusat kota,di pedesaan,dan sebagainya. Para ahli sepakat bahwa segala sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[21]      
            Sumber pembelajaran pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1). Manusia, (2) Bahan, (3). Lingkungan, (4). Alat dan Peralatan, (5). Aktifitas.[22]     
            Jadi dalam pembelajaran PAI, sumber-sumber tersebut di atas dapat dipergunakan sehingga mempermudah penyampaian materi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.[23]

C.  Pendekatan Pembelajaran PAI 
            Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI yaitu :
1.   Pendekatan Pengalaman, Pendekatan Pembiasaan, Pendekatan Emosional, Pendekatan Rasional, Pendekatan Fungsional, Pendekatan Keteladanan,[24]
2.         Pendekatan Keimanan, Pendekatan Pengamalan,[25]
3.  Pendekatan Individual, Pendekatan Kelompok, Pendekatan Bervariasi, Pendekatan Edukatif, Pendekatan Keagamaan, Pendekatan Kebermaknaan.[26]
4.         Pendekatan Filosofis, Pendekatan sosio cultural, Pendekatan Scientific[27]
D.  Media/ Alat Pembelajaran PAI    
            Pengertian Media / Alat adalah  alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.[28]             
         Media pembelajaran PAI  adalah semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi Pendidikan Agama Islam , baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik / metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Diantaranya : Uswatun Khasanah (teladan yang baik),[29]  kebiasaan, nasehat dan cerita, disiplin, partisipasi, pemeliharaan, dan lain-lain, papan tulis,  buku pelajaran, bulletin board dan display, film atau gambar hidup, radio pendidikan, tv pendidikan, komputer, karyawisata dan lain-lain.[30]                                                           
E.  Sarana Dan Prasarana Pembelajaran PAI    
          Pendidikan Islam memerlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sebagai upaya pertanggung jawaban pada masyarakat muslim.[31]
      Sarana Dan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam pendidikan. Bentuknya berupa benda atau barang, seperti tanah, bangunan sekolah, jalan dan transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah, lapangan olah raga, dan sebagainya.[32]
         Sarana Pendidikan terbagi menjadi dua bagian yaitu :sarana fisik dan non-fisik. Sarana fisik meliputi : (1). Lembaga Pendidikan , (2). Media Pendidikan 
Sedangkan sarana non-fisik meliputi : (1). Kurikulum , (2). Metode ,(3). Evaluasi , (4). Manajemen , (5). Landasan Dasar , (6). Mutu Pelajaran , (7) Keuangan[33]
F.   Evaluasi Pembelajaran PAI  
            Evaluasi adalah menilai dan mengukur atau penafsiran atau memberi putusan terhadap kependidikan agar tujuan yang dicanangkan dapat tercapai.
            Evaluasi dalam Pendidikan Islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologi dan spiritual-religius, karena manusia hasil pendidikan Islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius melainkan juga berilmu dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya.[34]
            Sasaran-sasaran evaluasi ini meliputi empat kemampuan dasar anak didik yaitu :
1.         Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan pribadinya dengan   tuhannya.
2.         Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat .
3.         Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya.
4.         Sikap dan pandangannya terhadap dirinya sendiri selaku hamba Allah dan selaku anggota masyarakat serta selaku Khalifah di muka bumi.[35]
G. Data / Eksplorasi 
·      Nama Sekolah                       :
·      Alamat                                  :
·      Nama Guru                           :
·      Tempat/Tgl Lahir                  :
·      Alamat                                  :
·      Materi yang diajarkan           :
·      Metode yang digunakan       :
·      Sumber –sumber                   :
·      Pendekatan yang dipakai      :
·      Media/Alat yang dipakai      :
·      Sarana Dan Prasarana           :
·      Evaluasi                                :



BAB III
ANALISIS DATA

                  Berdasarkan data di atas, dan disesuaikan dengan landasan teori, maka dapat dianalisis bahwa, dalam sekolah tersebut  telah  menjalankan program-program pendidikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan baik dari segi guru, maupun komponen-komponen pendidikan lainnya.

BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan    
            Dari pembahasan Materi Pendidikan Agama Islam, dapat kami simpulkan sebagai berikut  :
1. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun macam-macam metode dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya :Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Latihan, Metode Demonstrasi Dan Eksperimen, Metode Pemberian Tugas (Resitasi), Metode Karya Wisata, Metode Kerja Kelompok, Metode Tim Guru (Team Teaching), Metode Sosio Drama Dan Bermain Peran,Metode Mutual Education, Metode Bercerita, Metode Bimbingan Dan Penyuluhan, Metode Pemberian Contoh/Teladan, Metode Targhib Dan Tarhib, Metode Taubat Dan Ampunan,Metode Wetonan Atau Bandongan, Metode Sorogan, Metode Hafalan (Tahfidz), Metode Diskusi (Musyawarah/Munazharah/Mudzakarah/Bahtsul Masail), Sistem Majlis Taklim (Musyawarah/Munadzarah), Metode Hiwar (Percakapan) Qur’ani Dan Nabawi, Metode Kisah Qur’ani Dan Nabawi, Metode Pembiasaan/Pengalaman, Metode Ibrah Dan Mauidzoh, Metode Amtsal/Perumpamaan, Metode Imlak, Metode Pemahaman. Metode Pemecahan Masalah, Metode Pepujian, Metode Wirid. Metode Hukuman Dan Ganjaran dan lain-lain.
2. Yang dimaksud dengan sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.       Sumber pembelajaran pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : (1). Manusia, (2) Bahan, (3). Lingkungan, (4). Alat dan Peralatan, (5). Aktifitas.   
3.    Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI yaitu Pendekatan Pengalaman, Pendekatan Pembiasaan, Pendekatan Emosional,Pendekatan Rasional, Pendekatan Fungsional, Pendekatan Keteladanan,Pendekatan Keimanan, Pendekatan Pengamalan, Pendekatan Individual, Pendekatan Kelompok, Pendekatan Bervariasi, Pendekatan Edukatif, Pendekatan Keagamaan, Pendekatan Kebermaknaan.Pendekatan Filosofis, Pendekatan sosio cultural, Pendekatan Scientific.
4.  Pengertian Media / Alat adalah  alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media pembelajaran PAI  adalah semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi Pendidikan Agama Islam , baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik / metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Diantaranya : Uswatun Khasanah (teladan yang baik), kebiasaan, nasehat dan cerita, disiplin, partisipasi, pemeliharaan, dan lain-lain, papan tulis,  buku pelajaran, bulletin board dan display, film atau gambar hidup, radio pendidikan , tv pendidikan , komputer, karyawisata dan lain-lain.
5. Sarana Dan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam pendidikan. Bentuknya berupa benda atau barang, seperti tanah, bangunan sekolah, jalan dan transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah, lapangan olah raga, dan sebagainya. Sarana Pendidikan terbagi menjadi dua bagian yaitu :sarana fisik dan non-fisik. Sarana fisik meliputi : (1). Lembaga Pendidikan , (2). Media Pendidikan  Sedangkan sarana non-fisik meliputi : (1). Kurikulum , (2). Metode ,(3). Evaluasi , (4). Manajemen , (5). Landasan Dasar , (6). Mutu Pelajaran , (7). Keuangan
6.    Evaluasi adalah menilai dan mengukur atau penafsiran atau memberi putusan terhadap kependidikan agar tujuan yang dicanangkan dapat tercapai.  Sasaran-sasaran evaluasi ini meliputi empat kemampuan dasar anak didik yaitu :Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan pribadinya dengan Tuhannya,Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat, Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya, Sikap dan pandangannya terhadap dirinya sendiri selaku hamba Alloh dan selaku anggota masyarakat serta selaku Khalifah di muka bumi.

B.  Saran    
                 
            Dalam pengajaran agama, hendaknya disesuaikan dengan tujuan pengajaran agama itu sendiri, bahan / materi yang akan disampaikan, ketersediaan alat, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa, dan situasi pengajaran yang akan berlangsung dan lain-lain, dan komponen-komponen pendidikan lainnya di lengkapi sehingga bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa  dalam mempelajari pengajaran agama sehingga tercapai tujuan pengajaran Agama sesuai dengan yang diharapkan.

                 
BAB V
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A.  HASIL WAWANCARA  
PERTANYAAN
1.    Metode apa yang digunakan di sekolah dalam mengajar PAI ?
2.    Dari sumber-sumber apa saja yang di berikan kepada murid dalam mengajar PAI?
3.     Pendekatan apa saja yang digunakan dalam mengajar materi PAI?
4.    Media/Alat apa saja yang digunakan dalam mengajar materi PAI?
5.    Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di sekolah mendukung proses pembelajaran PAI?
6.    Bagaimana evaluasi yang diterapkan dalam pengajaran materi PAI?

JAWABAN
1.    Metode yang digunakan di sekolah dalam mengajar PAI adalah :
2.    Sumber-sumber  yang di berikan kepada murid dalam mengajar PAI adalah :
3.    Pendekatan yang digunakan dalam mengajar materi PAI adalah :
4.     Media/Alat yang digunakan dalam mengajar materi PAI adalah :
5.    Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah mendukung proses pembelajaran PAI diantaranya :
6.    Evaluasi yang diterapkan dalam pengajaran materi PAI adalah :
B.  PROFIL GURU  
·      Nama                        :
·      Alamat                      :
·      Tempat/Tgl Lahir      :
·      Pendidikan Terakhir :
·      Mengajar di               :
·      Mata Pelajaran          :
C.  RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)  
Mata  Pelajaran               :
Satuan Pendidikan          :
Kelas                               :
Semester                          :
Standar kompetensi        :
Tahun Ajaran                  :
Guru                                :

1.             Kompetensi Dasar :
Ø    

2.             Indikator :
Ø    

3.             Materi Pokok :
Ø    

4.             Langkah-langkah Pembelajaran :
a.      Kegiatan Awal
b.     Kegiatan Inti
c.      Kegiatan Penutup

5.             Waktu :
6.             Metode :
7.             Media/Alat :
8.             Penilaian :
9.             Referensi :

DAFTAR PUSTAKA
·      Basuki dan Ulum, M.Miftahul, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo :    STAIN Po Press,2007.
·  Depag RI, Pola Pengembangan Pondok Pesantren. Jakarta : Ditpekapontren Ditjend Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, 2003.
·  Djamarah, Syaiful Bahri  dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
·      Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
·      Ihsan, Hamdani Dan Ihsan, A. Fuad, Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : Pustaka Setia, 2007.
·      Mulyasa, E , Kurikulum Berbasis  Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya ,2003.
·      Nawawi, Hadari, Pendidikan Dalam Islam. Surabaya : Al-Ikhlas, 1993.
·  Nizar, Syamsul, Filsafat Pendidikan Islam , Pendekatan Historis, Teoritis, DanPraktis. Jakarta : Ciputat Press, 2002.
·      Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, cetakan keempat. Jakarta : Kalam Mulia,      2002.
·      Sudjana, Nana  dan Rivai, Ahmad, Media Pengajaran , Cet. IV. Bandung :       Sinar Baru Algensindo, 2001.
·      Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung : PT             Remaja Rosda Karya, 2001.
·      Uhbiyati, Nur,  Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV Pustaka Setia, 1997.
·      Usman, Basyiruddin Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan kesatu.         Jakarta : Ciputat Press, 2002.
·      Yudi Prahara, Erwin , Materi PAI. Ponorogo : --, 2008.

      [1]   Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,  Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),53.
      [2]  Oemar Hamalik,  Kurikulum dan Pembelajaran,  (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 68.
      [3]  Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, cetakan keempat (Jakarta : Kalam Mulia, 2002), 149.
      [4] Basyiruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan kesatu, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), 19.
      [5]   Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN PoPress,2007),136-137.
      [6]   Hamdani Ihsan Dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 2007), 225.
      [7]   Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,  Op. Cit.,  49.
      [8] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran , Cet. IV, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2001), 3.
      [9] Basyiruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan kesatu, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), 19.
      [10]    Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang harus dimiliki dan digunakan oleh pendidik dalam upaya menyampaikan dan memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang termuat dalam kurikulum yang telah ditetapkan. Lihat dalam Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta : Kalam Mulia, 2004), 156.
      [11]    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,  Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),53.
      [12]    Hamdani Ihsan Dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 2007), 163.
      [13]    Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1993), 250-302.
      [14]    Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1997), 110.
      [15] Depag RI, Pola Pengembangan Pondok Pesantren, (Jakarta : Ditpekapontren Ditjend Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, 2003), 44-47.
      [16] Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam , Pendekatan Historis, Teoritis, Dan Praktis,(Jakarta : Ciputat Press, 2002), 74.
      [17] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam , (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2001), 135-147.
      [18]  Ramayulis, Op. Cit., 168.
      [19]  Dari kutipan-kutipan di atas, kita dapat melihat bahwa metode mengajarr yang dikemukakan , dilaksanakan sejak dini, bertahap, berkesinambungan dan tuntas, serta dengan cara bijaksana, penuh kasih sayang, teladan yang baik, yang sesuai dengan perkembangan anak, yang dapat membangkitkan minat dan dengan cara yang praktis. Lihat dalam Ramayulis,Op. Cit, 168.
      [20]    Ramayulis, Op. Cit., 168.
      [21]    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., 55-56.
      [22]    E. Mulyasa , Kurikulum Berbasis  Kompetensi,  (Bandung : PT Remaja Rosda Karya ,2003), 48.
      [23] contohnya (1).manusia; guru,konselor, instruktur, administrator, penyuluh kesehatan, pemimpin perusahaan, pengurus koperasi, siswa, petugas perpustakaan, kepala sekolah, tutor, tokoh masyarakat, orang-orang yang terampil di bidangnya dan lain-lain.(2).bahan; Buku pelajaran, modul, majalah transparansi, film bingkai, film pendidikan , peta, grafik dan lain-lain. (3).lingkungan; gedung, sekolah, perpustakaan, ruang kelas, ruang mikro teaching, kebun raya, candi, tempat-tempat ibadah, laboratorium, pusat sarana belajar , museum, taman, kebun binatang, rumah sakit, pabrik dan lain-lain. (4).alat dan peralatan;suruhan, perintah, larangan, globe, papan tulis, kapur tulis, spidol, gambar, diagram, slide, proyektor film, proyektor overhead, videotape, cassette recorder, radio, tv, computer, lap top dan lain-lain.(5).aktifitas; teknik demonstrasi, kuliah, ceramah, Tanya jawab, pengajaran terprogram, belajar sendiri,simulasi, karyawisata,    sistem pengajaran modul dan lain-lain.  Lihat dalam E. Mulyasa ,Kurikulum Berbasis  Kompetensi,  (Bandung : PT Remaja Rosda Karya ,2003), 48.   

      [24]    Ramayulis, Op. Cit., 152.
      [25]    Erwin Yudi Prahara, Materi PAI, (Ponorogo : --, 2008), 10-11.
      [26]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit.,  61-81.
      [27]    Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN PoPress,2007), 141.
      [28]    Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., 137.
      [29] Basyiruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan kesatu, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), 116-117. 
      [30] Hadari Nawawi, Op. Cit., 213-245.
      [31]    Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo : STAIN PoPress,2007),136-137.,
      [32]    Ibid., 130.
      [33]    Ibid., 134-136.
             [34]   Hamdani Ihsan Dan A. Fuad Ihsan, Op. Cit., 225.
             [35]     Ibid  

Tidak ada komentar: