SELAMAT DATANG DI BLOGGER FATHUR TAUFIK S.Pd.I SEMOGA BLOGGER INI BISA BERMANFAAT BAGI TEMAN-TEMAN SENASIB SEPERJUANGAN

Jumat, 11 Februari 2011

Sejarah Mu'tazilah


BAB I
PENDAHULUAN

Kami memilih judul ini karena kami memiliki peranan penting bagi kalangan umat islam yang masih kurang pemahaman tentang ilmu kalam ini. Seperti pada era yang serba modern dan berjalan dengan canggihnya. Dasn kenyataan yang terjadi pada zaman yang sekarang ini banyak di kalangan mahasiswa yang melalaikan terhadap ilmu kalam ini.
Karma semakin banyaknya menipisnya iman dihati para kaum mukmin ini sehingga timbullah kekerasan, keangkuhan dan kesrakahan. Dasn Karen berkurangnya bimbingan agama pada diri mereka yang jatuh pada perbuatan yang mungkarot.
untuk mempermudah permasalahn ruang lingkup pebahasan, maka kami perlu memberikan dorongan dan motivasi sebagai suatu landasan yang bergerak secara perlahan dalam pembahasan selanjutnya.

untuk lebih jelasnya, tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk mengajak para remaja mahasiswa untuk semakin meningkatkan pembelajaran dalam menyikapi masalah tentang ilmu kalam tsb.



BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


2.1 Sejarah Mu'tazilah dan Pemikirannya
  1. Asal – Usul Kemunculan Mu'tazilah
Secara harfiah kata mu'tazilah berasal dari I'tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri, secara teknis, istilah mu'tazilah menunjuk pada dua golongan.
Golongan pertama ( selanjutnya disebut mu'tazilah I ) muncul sebagai politik murni. Golongan ini tumbh sebagai kaum netral politik. Menurut penulis, golongan inilah yang mula – mula disebut kaum mu'tazilah karena mereka menjaukan diri dari pertikaian masalah khilafah. Kelompok ini bersifat netral politk tanpa stigma teologis seperti yang ada pada kaum mu'tazilah yang tumbuh di kemudian hari
Golongan kedua ( disebut mu'tazilah II ) muncul sebagai respon persoalan teologis yang berkembang dikalangan khawarij dasn murji'ah akibat adanya tahkim. Golongan ini muncul karena mereka berbeda pendapat denagn golongan khawarij dan murji'ah tentang pemberian status kafir kepada orang yang berbuat dosa besar.
Almas'udi memberikan keterangan tentang asal – usul kemunculan mu'tazilah tanpa menyangkut – pautkan dengan peristiwa antara wasil dan Hasan al – basri. Mereka diberi nama mu'tazilah. Katanya, karena berpendapat bahwa orang berdosa bukanlah mu'min dan bukan pula kafir, tetapi menduduki tempat diantara kamir dan mukmin (المنزلةبين المنزلتين ) dalam artian mereka memberi status orang yang beerbuat dosa besar itu jauh dari golongan mukmin dan kafir.
Dengan demikian, kata I'tazala dan mu'tazilah telah dipakai kira-kira seratus tahun sebelum peristiwa wasil dengan hasan al-basri, yang mengandung arti golongan yang tidak mau ikut campur dalam pertikaian politik yang terjadi pada zamannya.

  1. Al-Ushul Al-Khamsah : Lima Ajaran Dasar Teologi Mu'tazilah
At-Tauhid (pengesahan tuhan) merupakan prinsip utama dan intisari ajaran mu'tazilah. Sebenarnya setiap nashab teologis dalam islam memegang doktrin ini. Namun bagi mu'tazilah tauhid memiliki arti yang spesifik. Tuhan harus disucikan dari segala sesuatu yang dapat mengurangi arti kemahaesaan-nya. Tuhanlah satu-satunya yang esa, yang unik dan tidak ada satupun yang menyamai-nya. Oleh karena itu, hanya dialah yang qadim. Bila ada yang qadim lebih dari satu, maka telah terjadi Ta'addud Al-Qudama (berbilangnya dzat yang tak berpermulaan).

  1. Al-Adl
Ajaran dasar mu'tazilah yang kedua adalah Al-Adl, yang berarti tuhan maha adil. Adil ini merupakan sifat yang paling jamblang untu menunjukkan kesempurnaan. Karena tuhan Maha sempurna, dia sudah pasti adil. Ajaran ini bertujuan ingin menempatkan tuhan benar – benar adil menurut sudut pandang manusia, karena alam semestaini sesungguhnya diciptakan untuk kepentingan manusia. Tuhan di pandang adil apabila bertindak hanya yang baik ( ash – shalah ) dan terbaik ( al – ashlah ), dsan bukan yang tidak baik. Begitu pula tuhan itu adil bila melanggar janki –Nya.

  1. Al – Wa'd wa al – wa'id

Ajaran ketiga ini sangat erat kaitannya dengan ajaran kedua diatas. Al – wa'd w al – wa'id berarti janji dan ancaman. Tuhan yang maha adil dan maha bijaksana, tidak akan melanggar janji – Nya. Perbuatan tuhan berikat dan idbatsi oleh janji –Nya sendiri, yaitu memberi pahala surga bagi yang berbuat baik ( al – muthi ) dasn mengancam dengan siksa neraka atas orang yang durhaka ( al-ashi).


  1. Al – Manzilah bain al – Manzilatain

Inilah ajaran yang mula – mula menyebabkan lahirnya mazhab mu'tazilah. Ajaran ini terkenal dengan status orang beriman (mukmin) yang melakukan dosa besar. Pokok ajaran ini adalah bahwa mukmin yang melakukan dosa besar dan belum tobat bukan lagi mukmin atau kafir, tetapi fasik.
Menurut pandangan mu'tazilah, pelaku dosa besar tidak dapat dikatakan sebagai mukmin secara mutlak. Hal ini menurut adanya kepatuhan kepada tuhan, tidak cukup hanya pengakuan dan pembenaran.

  1. Al – Amr bi Al –Ma'ruf wa an – Nahy an – Mungkar
Ajaran dasar yang kelima adalah menyuruh kebajikan dan melarang kemungkaran ( الآمر نهي منكر ). Ajaran ini menekankan keberpihakan kepada kebenaran dan kebaikan. Ini merupakan konsekuensi logis dari keimanan seseorang. Pengakuan keimanan harus dibuktikan dengan perbuatan baik, diantarnya dengan menyuruh orang berbuat baik dan mencegahnya dari kejahatan.

2.2. Sejarah Syi'ah dan Pemikirannya

Syiah dilihat dari bahasa berarti pengikut, pendukung, partai, atau kelompok. Sedangkan secara terminologis adalah sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan nabi Muhammad SAW. Atau orang yang disebut sebagai ahlal – bait. Poin penting dalam doktrin syi'ah adalah pernyataan bahwa segala petunjuk agama itu bersumber dari ahl al – bait. Mereka menolak petunjuk – petunjuk keagmaan dari pada sahabat yang buka ahl al – bait atau para pengikutnya.
Mengenai kemunculan syi'ah dalam sejarah, terdapat perbedaaan pendapat dikalangan ara ahli. Menurut Abu Zahrah, syi'ah mulai muncul pada masa akhir pemerintahan Usman bin Affan kemudian tumbuh dasn berkembang pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syi'ah baru benar – benar muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Mu'awiyah yang dikenal dengan Perang siffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbitrase yang ditawarkan Mu'awiyah.
Kalangan syi'ah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syi'ah berkaitan dengan masalah pengganti (khilafah ) Nabi SAW. Mereka menolak kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dasn Usman Bin Affan, karena dalam pandangan mereka hanya Ali bin Abi thaliblah yang berhak menggantikan nabi.

Dinamakan syi'ah imamiyah karena yang menjadi dasar akidahnya adalah persoalan imam dan arti pemimpin religio politik, yakni Ali berhak menjadi khalifah bukan hanya karena kecakapannya atau kemuliaan akhlaknya, tetapi  juga karena ia telah ditunjuk nas dan pantas menjadsi khalifah pewaris kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Didalam sekte syi'ah usna asyariyah dikenal konsep usul ad – din. Konsep ini menjadi akar atau fendasi progmatisme agama. Kensep usuluddin mempunyai lima akar


Istilah sy'ah sab'iyah ( syi'ah tujuh ) dianalogikan dengan syi'ah itsna Asyariyah. Istilah itu memberikan pengeritan bahwa sekte Syi'ah sab'iyah hanya mengakui tujuh imam, yaitu Ali Hasan, Husein, Ali Zainal Abidin, Muhammad Al – Bagir, Ja'far Ash – Ahadiq, dan Ismail bin Ja'far

Disebtu zaidiyah karena sekte ini mengakui zaid bin Ali sebagai imam kelima, putra imiam e empat, ali zainal abiding. Dari nama zaid bin ali inilah, nama zaidiyah diambil.

1.   Asal – usul Penamaan Syi'ah ghulat
Istilah ghulat bersal dari kata ghala – yaghlu – ghuluw yang artinya bertambah dan naik. Ghla bin ad din artinya memperkuat dan menjadi ekstrim sehingga melampaui batas.


KESIMPULAN

Secara amat sangat sederhana dan singkat sekali kami sudah mencoba mengungkapkan kepada beberapa masalah pokok yang berhubungan dengan ajaran agama islam.
Demikianlah uraian kami ini, kami akhiri dengan do'a,semoga Allah melimpahkan hidayah –Nya kepada kita sekalian juga untuk dapat mengerti dan mengamalakan ajaran agama-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Amin!!

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Harun, Teologi Islam : aliran – aliran, sejarah, Analisa perbandingan, Ui press, Jakarta, 1986.

Watt, Montgomery. W. pemikiran teologi dan filsafat islam, Jakarta, 1987

Watt, Montgomery. W. Islamic political thought, university press, Edinburgh, 1968

Syalabi, ahmad, sejarah dan kebudayaan islam, jilid II ,Jakarta, 1991

Gldziher, ignaz, pengantar teologi dasn hokum islam, terj. Hersri seitawan, INIS, Jakarta 1991

Madjid, nurcholis, islam doktrin dan peradaban. Yayasan wakaf paramadina, Jakarta, 1995.

Ma'luf, luwis, al – almunjid, al lughah darul kitab al – arabi, Beirut, 1945.



Tidak ada komentar: